Solusi microgrid yang terhubung ke jaringan kawasan industri Indonesia

Dengan berkembangnya dan tumbuhnya perusahaan-perusahaan industri, fondasi transmisi dan distribusi listrik serta kapasitas terpasang mungkin tidak lagi mampu memenuhi skala produksi yang terus meningkat, dan kawasan industri menghadapi investasi besar dalam perluasan kapasitas. Jika suatu perusahaan hanya menjalankan operasi beban di luar jaringan untuk jangka waktu tertentu dalam sehari, maka berinvestasi dalam mentransformasi fasilitas distribusi dasar atau mengurangi produksi menjadi pilihan yang sulit bagi perusahaan. Pada saat yang sama, untuk mengurangi beban pada jaringan listrik, banyak negara telah mengadopsi mekanisme harga listrik berdasarkan waktu penggunaan. Jika masa puncak harga listrik bertepatan dengan masa produksi perusahaan, maka perusahaan harus membayar tagihan listrik yang tinggi.

Sistem microgrid di kawasan industri bekerja dalam mode terhubung ke jaringan. Ketika beban jaringan terdeteksi kecil, jaringan publik akan membebankan biaya pada sistem penyimpanan energi. Ketika beban jaringan terlalu tinggi, hal ini memberikan energi listrik ke beberapa beban di kawasan industri, mengurangi tekanan pada jaringan dan menghemat kapasitas dasar. Biaya ekspansi dan investasi konstruksi.

Ketika skala produksi bertambah atau berkurang, konfigurasi kapasitas penyimpanan energi dapat diubah secara fleksibel.

Sistem ini dapat diatur untuk mengisi baterai penyimpan energi dari jaringan listrik ketika harga listrik sedang rendah, dan kemudian melepaskannya ke beban untuk digunakan ketika harga listrik sedang puncaknya, sehingga menghemat biaya listrik dan memperoleh keuntungan.

Mendukung akses terhadap sistem tenaga fotovoltaik dan angin untuk mendorong produksi ramah lingkungan, konservasi energi, dan pengurangan emisi.